Ketapang: sejumlah masyarakat di kabupaten mandailing Natal keluhkan sikap pemerintah terkait ketahanan pangan
Masyarakat madina harapkan pemerintah berikan anjuran Ketapang sesuai kebutuhan desa
MADINANrNews.com pemerintah (negara) melalui kementerian terkait masih memfokuskan kegiatan dana desa pada sektor ketahanan pangan.ketahan pangan yang di maksud tersebut,yaitu guna memberikan ketahanan pangan bagi masyarakat atau desa untuk jangka menengah dan berkelanjutan
Seperti di ketahui, program ketahanan pangan yang di mulai dari tahun 2022 hingga 2024 kini,masih tetap prioritas pada anggaran dana desa.juknis dana desa tahun 2024.
Program dana desa untuk ketahanan pangan sebesar 20% dari bidang pemberdayaan,ini diharapkan dapat berjalan maksimal sesuai ketentuan peraturan dana desa pada sub bidang ketahanan pangan. permendesa PDTT no 7 tahun 2021
Sejumlah masyarakat tepat nya pada daerah mandailing pesisir kabupaten Mandailing Natal.mengeluhkan sikap pemerintah kabupaten yang masih hanya fokus pada pengadaan bibit buah buahan saja.
Pasalnya.kebutuhan bibit buah buahan yang sudah di mulai pada tahun 2022 tersebut,dianggap sudah cukup dan bahkan berlebih-lebihan alias mubajir.pengadaan bibit buah buahan yang sudah di jalan kan oleh Pemda dan pemdes tersebut diminta di berhentikan.
Menurut salah satu warga desa.pengadaan bibit buah buahan yang sudah berjalan dua tahun itu.dianggap sudah cukup dan jangan di perpanjang lagi.menurutnya,bibit yang di berikan pemerintah itu sudah tidak memiliki tempat tanam.mengingat lahan yang tidak ada kosong
'Belum lagi bibitnya banyak yang tidak mau hidup pak,setelah di pindah dari polibet ke dalam tanah ucap kocu 42 tahun masyarakat lingga bayu.kami mohon kepada pemerintah melalui kadis pemberdayaan masyarakat (pmd) agar bisa mengganti program yang lain sesuai kebutuhan desa dan acuan ketahan pangan program kemendesa.ucapnya
Kami juga paham pak apa ketahanan pangan yang di maksud oleh pemerintah melalui petunjuk anggaran dana desa.ketahanan pangan yang di maksud tersebut bukan lah hanya fokus pada nabati saja melainkan hewani juga bahagian dari ketahan pangan ucap Deri 36 tahun warga sinunukan.
Masih deri.'kami masyarakat sinunukan mayoritas petani sawit dan plasma,kalau kami masyarakat sinunukan di beri bibit lagi,kemana lah kami akan menanamnya.kami juga memohon kepada pemerintah agar ketahan pangan kami di alih kan kesektor yang lebih sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi desa kami'.harapnya
Di lain tempat juga masyarakat mengeluhkan ketahanan pangan yg masih fokus pada bibit bibitan,ajo 47 tahun warga batahan menyampaikan pada journalism NrNews.com Jumat 05/01/24. 'kami mayoritas nelayan pak tepatnya di kecamatan batahan kota,sebagian petani sawit,kami tidak memilik ilmu pertanian yang cukup'
sehingga bagi kami para nelayan,di berikan bibit buah buahan tidak bermanfaat.kalau kami tanam di depan rumah paling cukup hanya sebatang itu pun kalau hidup sukur,kalau mati ya apa boleh buat ucap ajo.
Masih ajo.kami bermohon kepada pemerintah kabupaten,agar pemerintah dapat memberikan kebutuhan kami dan desa sesuai daerah kami yaitu nelayan.dan kami juga meminta agar bimtek yang berhubungan dengan ketahanan pangan ini di lakukan di desa setempat,agar kami masyarakat dapat lebih cerdas.
Red